Edisi lalu banyak yang suka, karena banyak tayangan gambar seger. Wah gawat. Edisi 11 kali ini mau cerita mengenai repotnya punya alamat e-mailE





Ada yang marah kalau menerima e-mail, seperti pernah dialami oleh Tips Online, padahal cuma memberitahu kalau Tips Online terbaru sudah terbit





MasterCard segera menjalin hubungan dengan salah satu mesin pencari dan tempat berlabuhnya informasi situs, Excite



Pengantar Sistem Analis Bagian 11:
Sebagian simbol-simbol dokumentasi sistem sudah kita bicarakan edisi lalu. Jika kita kali ini masih bicara hal serupa, pasti karena simbol itu masih ada yang belum dibahas


Panduan membuat program aplikasi Akuntansi (bagian 3)

Apkomindo





 






ID Digital, Bisnis yang Ranum

Tak banyak orang tahu mengenai ID Digital ini. Bahkan para pengguna Internet pun, yang notabene sudah sangat melek komputer, belum tentu memahami jargon yang satu ini. Namun untuk tak berpanjang kalam, asal tahu saja ID Digital kini diperebutkan oleh sejumlah perusahaan raksasa




dunia, seperti Netscape Communications dan Microsoft. Demikian pula IBM, hingga sebuah vendor yang sebelumnya dikenal untuk tugas rahasia seperti mata-mata pun menyatakan ketertarikannya. Ada lagi yaitu perusahaan pos AS (US Postal Service).

Sistem pengaman di Internet untuk e-commerce adalah pasar yang semakin membesar. Pengguna pribadi akan memakainya untuk mengakses situs Web (sebagai pengganti pasword), mengirim e-mail rahasia, melakukan transaksi perbankan dari rumah (home banking), berdagang saham secara online, mengakses informasi di jaringan perusahaan tempat bekerja, dan untuk mengamankan lemari arsip elektronik tempat disimpannya formulir pajak penghasilan. Hampir semua aktivitas diatas memang memerlukan jaminan kebenaran tentang seseorang yang melakukan transaksinya. Sertifikat pernyataan identitas pemiliknya ini siap diaplikasikan dalam smart card, mirip kartu kredit dengan chip dimana sertifikat bisa disimpan. ‘’Itu memungkinkan mereka membawa identitas tersebut ke mana-mana, dan karenanya dapat memakainya di setiap komputer jaringan, kios, TV Internet, atau PC untuk berbagai kepentingan, yang memungkinkan rekanan melihat informasi yang relevan, memakai EDI (electronic data interchange) untuk membeli barang dari suplayer melakukan otentikasi identitas mereka.

Sertifikat digital juga akan ditanam ke dalam produk pengaman jaringan internal perusahaan seperti firewall dan router dan mengotomatisasi saluran telekomunikasi virtual mandiri yang dipakai untuk mengirim paket data terenskripsi di atas Internet. Ia juga akan ditempelkan ke aplet Java dan kontrol ActiveX, hingga pengguna bisa menilai pengirim data yang bila data diketahui menyerang PC, membloknya.

Hampir bersama dengan trend ini lahir protokol Secure Electronic Transactions (SET) . Protokol yang didesain untuk mengamankan transaksi kartu kredit di atas Internet itu dipandang akan menjadi inti kekuatan untuk menumbuhkan pasar sertifikat digital.

Protokol SET, yang akan menjamin transaksi kartu kredit secara online, akan membengkakkan perdagangan lewat Internet (e-commerce). Tahun lalu jumlah transaksi hanya senilai 2,6 milyar USD. Diperkirakan, dengan SET akan menyebabkan transaksi pada tahun 2001 akan mencapai sekitar 220 milyar dolar. Bank akan menjadi pusat kegiatan e-commerce. Soalnya mereka menjadi penerbit sertifikat SET dan melayani pembayaran untuk konsumen maupun pedagang.

Selain bank, pemeran besar lainnya adalah penyedia teknologi. Berbeda dengan bank, penyedia teknologi akan bermain dengan dua cara: menjual software penerbitan untuk bank yang berminat, atau mengelola penerbitan sertifikat untuk kepentingan bank. Tapi ada pertanyaan, siapa yang akan menerbitkan piranti pemberi mandat yang siap besar itu? Bagaimana pun penerbit sertifikat menjajakan barang yang sulit diperoleh tapi harus ada: kepercayaan. Padahal, 'Kepercayaan merupakan sesuatu yang sangat sulit diperoleh, tapi mudah lenyap,' ujar Jeff Irby, wakil presiden penjualan dan pemasaran perusahaan penyedia jasa pembayaran CyberCash. VeriSign, saat ini memberikan ID digital pada lebih dari 1 juta pemakai individu dan hampir 25 ribu situs Web.

Mengelola penerbitan sertifikat, menurut para pengamat, membutuhkan kemampuan yang tak selalu tersedia di perusahaan: kemampuan menggelar sistem keamanan yang ketat, penguasaan yang baik atas kriptografi, dan kecermatan dalam menjaga data. Belum lagi keruwetan dalam penyediaan staf untuk memeriksa aplikasi yang dikirim calon pemegang kartu, menerbitkan kartunya, menariknya kembali, atau meperbaharui dan melakukan pengaturan lain yang perlu dilakukan sehubungan dengan penerbitan ID.

Para penerbit terbagi dalam dua kelompok besar: bank dan bukan bank. Alasannya, ‘’Bisnis penerbitan sertifikat sangat komplek, hingga lebih baik pakar yang menanganinya,’’ ujar Anil Perrara, wakil presiden pemasaran VeriSign, yang mewakili kelompok di luar bank. Tapi, para penjual mengatakan, ’Ada kemungkinan bank tak menginginkan orang luar untuk menangani setiap fungsi bank yang kritis.’

Tapi, VeriSign telah membuktikan, ia pakar dalam digital ID dan sanggup memuaskan kepentingan bank. VeriSign adalah perusahaan di luar bank yang memimpin penerbitan digital ID. VeriSign adalah yang dipercaya Visa untuk menerbitkan sertifikat bagi bank-bank yang melayani kartu Visa. Di luar itu, VeriSign juga menerbitkan sertifikat SET untuk Dinners Club, Novus (yang menerbitkan kartu Discover dan Bravo), dan di Afrika Selatan menerbitkan sertifikat untuk MasterCard. Dalam hal ini VeriSign menerbitkan sertifikat atas nama bank yang bersangkutan dan mencantumkannya di ID. ‘’Kami (juga) sedang bersiap mendukung 100 lebih bank yang akan menggunakan kami,’’ ujarnya.

Penerbit sertifikat lain di luar bank yang hampir sesukses VeriDign. Salah satunya adalah CyberTrust, unit usaha GTE yang dalam dua dekade ke belakang mengerjakan tugas-tugas rahasia seperti melakukan kegiatan mata-mata. Saat ini CyberTrust menjadi penyedia kartu untuk MasterCard dan American Express. CyberTrust juga punya rencana menerbitkan sertifikat SET atas nama bank, disamping mengupayakan pembuatan software yang membuat bank bisa mengerjakan pekerjaan itu sendirian.

IBM dengan Ditto-nya juga tak mau ketinggalan, terutama dalam penyediaan software. Mereka malah berani sesumbar. ‘’Sejauh menyediakan software untuk penggunaan di bank, IBM lebih baik dibanding yang lainnya di dunia,’’ kata Scott Duewekw, manajer pemasaran IBM untuk pembayaran elektronik dan sertifikasi.

Entrust Technologies, perusahaan yang berasal dari Canada Northern Telecom, yang memfokuskan solusinya lebih kepada perusahaan besar yang memerlukan sertifikat untuk intranet. Kantor pos AS pun berminat dalam lapangan serupa. Tapi mungkin belum untuk SET. Mereka akan memakai jaringan pos yang tersebar di ribuan lokasi di seluruh AS untuk berdagang ID biasa, sebelum kemudian melangkah ke penerbitan sertifikat digital.

Microsoft dan Netscape, menyediakan apa yang disebut ‘certificate server’, yang bisa digunakan perusahaan untuk menerbitkan sertifikat digital bagi pekerja, suplier, dan konsumen perusahaan. Siapa akhirnya yang jadi pemenangnya, masih sulit dijawab. Yang jelas, bertransaksi via Internet kian aman, sehingga jauhkan kekuatiran karena jamannya memang sudah harus ber-Internet. Jangan ketinggalan, lho. (edipur)

 



Selama ini kita hanya mengenal Geocities sebagai 'host' homepage tanpa bayar. Kini, Geocities merambah 'gerbang Internet', bersaing dengan Yahoo, Excite dan yang lain


IBM mencoba menantang Internet Explorer. Boleh jadi banyak orang yang heran dengan strategi yang diputuskan oleh IBM kali ini



Anda tahu ID Digital?
ID Digital kini diperebutkan oleh perusahaan raksasa dunia



Gambar lebih berarti dari sejuta kata-kata. Dan bagi kamera digital, ukuran yang sepadan adalah sebesar 400K.



EnviroLink, meluncurkan sebuah situs bekerjasama dengan sebuah pengelola gerbang Internet, yang sekaligus sebuah mesin pencari situs beken, Lycos




Larry dan konconya, Dave Grusin, sedang berancang- ancang menggebrak distribusi dan penjualan musik melalui Internet.