Edisi 10 merupakan pertanda, bahwa Tips Online mencoba tetap setia hadir di hadapan Anda, dengan harapan tetap mampu memberi makna





Berbagai ragam cara para pemilik warung sex di Internet untuk memancing orang agar mampir





Semakin banyak situs sex di Internet. Bahkan kesan umum jika orang menyebut kata Internet ya soal sex itu





Antisipasi berbagai informasi seputar dunia komputer yang muncul deras setiap hari





Pengantar Sistem Analis (bagian 10): Batch Processing dan Teknik Dokumentasi



Apkomindo









 




Situs-situs Sex Menjebak

Banyak orangtua mengeluh, ketika mereka memandu anak-anaknya belajar berbagai ilmu pengetahuan yang begitu banyak beredar di Internet. Misalnya dengan menggali melalui situs Web milik US Geological Survey, di mana misteri alam tergali dan disajikan sebagai sebuah gambaran yang terbuka
dan sangat bermanfaat. Namun, ketika ingin mengetik alamat dari USGS tersebut ada kejadian salah tik, tanpa sadar, maka sebuah tampilan situs Web muncul di layar, dengan tulisan "Enter Now: 1 Million Cash Giveaway!!".

Terus terang, sebuah tawaran yang mengagetkan untuk sebuah situs pendidikan. Bayangkan, ada tawaran senilai 1-juta USD jika kita masuk ke situs tersebut. Mestinya, tak harus dipercayai, sebab US Geological Survey jelas bukan situs komersial.

Dalam beberapa detik, meski kita tak mengetik apa-apa untuk menyatakan keinginan kita masuk ke situs tersebut, toh situs tersebut mengotomatiskan dirinya untuk mesuk ke situs dewasa yang punya tayangan seksual yang mendebarkan.

Memang ada peringatan tambahan, bahwa 'jika Anda mengikuti alamat ini, maka Anda akan menemukan isinya yang mungkin terlarang. Jika Anda merasa keberatan dengan isinya nanti, atau Anda masih berusia kurang dari 18 tahun, lebih baik jika membatalkan untuk masuk ke situs berikut ini. Ada sebuah gambar kecil yang akan menuntun kita masuk ke situs 'terlarang' tadi. Namun tak gampang, sebab kita harus memasukkan identitas kartu kredit yang kita punyai, sebagai bukti kalau kita sudah cukup umur. Dan itulah jadinya, orang tua yang bersangkutan terpaksa mengajak anaknya masuk ke situs dewasa, yang pasti penuh dengan sajian ketelanjangan yang sudah pasti aduhai. Siapa tak kagok karenanya.

Situs-situs porno, tak keberatan. Maklum kita berada di sebuah dunia yang menhalalkan kebebasan berpendapat, berbicara, dan mengutarakan keinginan kita masing-masing. Suka, teruskan. Tidak suka, tinggalkan. Itu kredonya. Bahkan keinginan kita untuk mempertontonkan barang-barang yang tabu (tetapi banyak dilirik) tersebut. Cuma, yang namanya kebebasan mestinya ada batasnya juga. Jangan sembarangan menaruh tontonan khayali seksual yang cuma pantas diintip ketika kita hendak berangkat tidur itu. Lebih-lebih dengan menjebak yang menyesatkan dengan membuat pengeliruan-pengeliruan yang membuat anak-anak kesasar ke situs yang menghebohkan tersebut. Maksud hati ingin mengajak anak-anak belajar, malah kepelset gara-gara salah tik menuliskan alamat, masuk ke situs dewasa yang jelas tak senonoh. Kecelakaan? Tidak, itu menjebak, dan kita terjebak. Lain kalau lagi sendirian, di-bookmark, malah. He.. he..he..

Kesasar masuk ke USGS bukan pengalaman pertama bagi banyak oran tua. Seperti misalnya kita mau iseng masuk ke http://www.whitehouse.gov, yang akan menuntun kita ke situs pemerintahan Clinton. Tetapi sekali lagi, ada sejumlah nama situs seronok yang memiripkan diri dengan nama tadi. Netscape, misalnya, adalah alamat Web yang pasti banyak dibuka. Tetapi cobalah menyalahkan tik dengan berbagai variasinya, dijamin akan ada alamat-alamat seronok yang memamerkan aurat bahkan adegan senggama akan kita temukan. jelas hal-hal tersebut bukan situs untuk browser Web sama sekali.

Cukup banyak situs-situs beken yang juga dipakai ajang pengeliruan tersebut. Compaq, Intel, bahkan situs-situs koran Los Angeles Times serta New York Times juga tak luput dari penggunaan tak sesnonoh tersebut. Coba saja hilangkan salah satu huruf dari latimes.com atau nytimes.com, maka percayalah, Anda akan memperoleh tayangan situs dengan kandungan yang sama sekali tidak ada bau-baunya situs suratkabar.

WebCo International, yang menerbitkan software penyaring WebChaperone, telah memuat daftar dari situs-situs 'siluman' di homepage mereka 'http://www.webchaperone.com/stealthlist.html. Software buatan perusahaan ini bersama dengan produk sejenis dari perusahaan lain, didesain untuk membantu para orangtua untuk memblokir situs-situs konyol serta situs-situs yang terkategori tayangan X-rated. WebChaperone, menurut CEO WebCo, Adrian Russell-Falla, menggunakan terapan teknologi kecerdasan buatan (AI, artifisial intelligence) yang lebih dari sekedar daftar alamat semata, untuk mampu melakukan penyaringan atas situs-situs yang mengandung bahan-bahan yang tak senonoh tadi. Coba saja kunjungi situs http://www.safekids.com. Di situ tersedia informasi lengkap mengenai program-program penyaring yang dimaksud, serta sejumlah sarana bantu yang penting bagi orang tua, untuk melindungi anak-anaknya dari tayangan yang belum cocok buat mereka tadi. Ya, bagaimana artis-artis cantik dengan payudara terbuka, dan, amit-amit, anunya terbuka pula, boleh ditonton anak-anak?

Salah satu dari daftar situs yang dikeparatkan pada daftar WebCo tersebut bernama 'disnie.com' yang terlihat dimirip-miripkan dengan nama situs kesukaan anak-anak, disney.com, di mana Disney Land dipromosikan. Padahal isinya, bukan main, sejumlah besar link ke situs-situs porno. Situs ini memang kemudian tak lama umurnya. Situs ini terdaftar untuk Conru Interactive dari Mountain View, California. Andrew Conru, yang disebut di situs tersebut sebagai pihak yang bisa dikontak, menyatakan, bahwa ia dengan sukarela telah menutup disnie.com, meski pihak Walt Disney Co. tak memintanya. Menurut Conru, di situsnya tersebut sama sekali tak ada gambar-gambar merangsang, menantang (dan mekangkang). Cuma, isinya hanya sekedar link-link saja.

Situs-situs seronok sama sekali tak memuat nomor telepon atau nama-nama penanggungjawab dari situs yang bersangkutan. Tetapi, jika suka, Anda bisa memperoleh informasi tentang siapa yang mengoperasikan situs tersebut dengan memeriksa database 'siapa di baliknya' pada 'http://www.internic.com'. Melalui Internic.Com kita bisa memperoleh nama-nama dan nomor telepon, di antaranya adalah Daniel Yomtobian, administrator dari situs 'usgs' yang namanya mirip US Geology Survey. Ketika ada yang mencoba menghubungi, dan menanyakan mengenai maksud-maksud di balik pemiripan nama situs pornonya tersebut, Daniel cuma menukas 'Tak ada komentar, sobat!'.

Situs tiruan 'Los Angeles Times' ternyata juga dioperasikan oleh Saeid Yomtobian, yang dari namanya masih bersaudara dengan Daniel Yomtobian tadi. Ketika ada yang menanyakan maksudnya membuat situs keliru tadi, maka dia balik bertanya, 'Apakah Anda mau membayar saya untuk interviu ini?'. Ketika dijawab 'Tidak', maka saeid pun menyatakan 'Saya tak ada waktu!'.

Orang yang sama ternyata juga membuat alamat 'latime'com' yang mencoba memiripkan dirinya dengan 'latimes.com' tadi, biar orang mengira itu adalah situs Los Angeles Times. Pihak penasehat hukum dari Karlene Goller departemen hukum Times sudah mengirimkan teguran agar Saeid membatalkan registrasi domain yang 'latime.com', karena nama-nama yang bikin orang bingung.

Goller menyatakan, bahwa The Times telah melakukan penuntutan secara hukum karena keberatan pihak LA Times. Tak cuma kepentingan perusahaan itu yang dikacaukan oleh situs yang tak senonoh tersebut, masalah lain adalah mengenai penggunaan kata-kata yang sudah menjadi merek dagang yang terdaftar. Goller juga melihat ada praktek-praktek yang tidak wajar di balik penggunaan nama-nama tadi.

Dan Parisi, yang mengoperasikan situs komersial 'whitehouse', menyatakan bahwa tak ada yang salah dari penggunaan nama yang mirip nama situs web kantornya Pak Clinton dan Al Gore itu. Dan Parisi menyatakan, bahwa sama sekali tak ada niat mengecoh. Ia menambahkan, itu sebabnya ia sudah menyediakan halaman yang memperingatkan bahwa situs itu bukan untuk bicara politik. Bahkan untuk menunjukkan niat baiknya, Dan Parisi menyediakan berbagai fasilitas yang memungkinkan situs ini bisa dicegah melalui sejumlah program pengawasan situs yang penuh dengan tayangan puting, pusar, dan bokong itu.

Parisi mengaku, bahwa ia cuma ingin berniat menggoda saja, seperti parodinya Project P itu. Tetapi sesudah ia menguras hartanya sampai 30-ribu USD lebih, nyatanya ia sama sekali tidak memperoleh pengembalian dari investasinya tadi. Suatu saat ia membaca artikel di sebuah suratkabar, yang memaparkan cerita tentang bagaimana situs-situs seronok memungkinkan bisa mengeduk duit. Ia pun menghubungi biro paten, dan memperoleh jawaban, bahwa ia tak bisa dituding melanggar peraturan mengenai nama dagang dengan menggunakan nama 'whitehouse' tadi.

Parisi, melalui Web-nya, juga memuat sebuah surat 'teguran' dari kantor penasihat Gedung Putih, yang dalam suratnya tersebut menyatakan, bahwa 'Pihak Gedung Putih sama sekali tidak berniat menghalangi Anda untuk memanfaatkan berbagai pasal dari hak-hak warganegara yang tercantum pada UU Hak Kewarganegaraan negeri ini. Hanya saja, dengan menggunakan nama Whitehouse serta kata-kata First Lady untuk alat pemasaran, pihak Gedung Putih dengan ini menyatakan keberatannya'. Surat tersebut, bagaimana pun, sampai sekarang tak ada kelanjutannya apa-apa, lebih-lebih untuk urusan penuntutan hukum segala.

Jim Kennedy, penasihat khusus dari badan penasihat Gedung Putih menyatakan, kalau penggunaan kata 'White House' sudah merupakan sebuah hal yang patut menjadikan keberatan. Bagaimana pun situs kantornya Presiden Clinton, yang whitehouse.gov memang lebih gampang dikelirukan dengan whitehouse.com. Keberatan Kennedy adalah, bahwa cukup banyak anak-anak remaja yang ingin berkelana di situs Web presiden AS tersebut. Bayangkan, jika mereka keliru masuk ke situs nan seronok tersebut. Kennedy menolak pertanyaan, apakah ada rencana-rencana hukum untuk menuntut Parisi atau tidak.

Situs NASA juga pernah dikerjai John Mahoney, dari Host Networks yang sekitar dua tahun membuat situs dengan nama mirip punya NASA. Isinya bisa ditebak, sejumlah link dan iklan-iklan banner bagi situs-situs Web yang merangsang syahwat tersebut. Bulan silam, situs tiruan NASA tadi sudah dihapus oleh Networks Solutions, perusahaan yang bertanggungjawab dalam administrasi nama-nama domain. Tindakan ini diambil atas permintaan pihak NASA, yang merasa ada pencatutan nama untuk hal-hal yang bertentangan dengan misi NASA.

Mahoney sendiri menutup mulutnya mengenai apa niatan di balik penggunaan nama NASA tadi. Dengan ketus malah Mahoney menanyakan 'apa yang salah dari penggunaan nama NASA' tersebut. Ia bahkan menolak bertanggungjawab jika ada anak-anak yang kesasar memasuki situsnya yang penuh dengan tomtonan dewasa tersebut, padahal mereka mau melihat-lihat aktivitas dari National Aeronautics and Space Administration. Juga Mahoney malah menghujat, sebaiknya orang-orang yang mau masuk ke Internet itu diajari baik-baik. Masa iya, katanya, mau lihat kegiatan roket dan luar angkasa dari NASA kok masuk ke nasa.com. Yang betul kan nasa.gov, katanya lebih jauh. Jauh bedanya, kan. tanyanya retorik.

Konyol, sih, memang. mencari informasi seputar kegiatan pemerintah, ya, memang harus ke 'gov', bukan 'com', di mana arti pertama adalah 'government', dan yang kedua adalah 'commercial' itu. Tetapi soalnya adalah bukan itu, yaitu mudahnya terjadi kekeliruan yang sangat fatal. Masa iya anak-anak terpaksa nonton gambar-gambar milik 'bibi' atau 'ibunya' tersebutsecara terang benderang?

Situs Mahoney ini sempat mencatat jutaan hit per hari, ketika ada kegiatan penempatan kendaraan pelacak Pathfinder. Sesudah banyak yang keliru, lalu turun hanya sekitar 6-ribu per hari. Cuma, soal penggunaan nama-nama resmi untuk hal yang tak senonoh memang memerlukan jarak yang panjang untuk menyelesaikannya. Mana tahan? (edi purwono)

 



Apple Computer tak mesti memper-
tahankan kebanggaan yang selama ini mereka sandang. Itu sebabnya, mengapa mereka mengadopsi Wintel akhir-akhir ini.




Perang harga di industri PC bukan semakin reda. Siapa saja korbannya?




Buku putih seputar urusan nama domain, yang merupakan kebijakan pemerintah AS di bawah Clinton sudah diedarkan.



Aneka kabar, antara lain soal notebook yang kian bersaing harga, lalu mengenai kemungkinan akses Internet serba gratis di masa datang. Juga perlu disimak, mengenai kebijakan pemerintah India tentang Internet.




DVD, kian rancak. Sajikan film berdurasi lama tanpa sungkan. Bahkan dengan jaminan kualitas tayangan. Tak heran banyak PC yang sudah siap-DVD.