![]() ![]() Selamat ketemu lagi, pembaca. Edisi 12 masih tetap dengan semangat yang sudah-sudah. Kalau belum baca edisi lalu, silahkan dibuka-buka dulu. Selamat membaca.
|
Y2k di Belanda dan sejumlah negara Eropa. Problem Petaka 2000, atau Year-2000-problems yang biasa disingkat dengan Y2K-problems adalah karena kebiasaan penggunaan dua digita angka tahun dalam rangka mempersedikit pemakaian spasi komputer yang (dulu) mahal. Akibatnya, ketika tahun menunjukkan angka 2000, maka banyak sistem yang kelabakan. Jika hanya menggunakan angka '00' apa itu tidak berarti tahun 1900?. Karena saat ini ketergantungan terhadap olah data dengan komputer, kemacetan sistem komputer bakal mengimbas pada kegiatan ekspor secara global pada tahun tersebut. ING telah menganjurkan kepada kalangan investor untuk meningkatkan investasi mereka dalam bentuk obligasi saja, dan mengurangi investasi dalam bentuk saham sejak tahun 1999 untuk mengantisipasi pengaruh buruk yang mungkin ditimbulkan oleh Millenium Bug tersebut. Awal 2000 nanti, ketika inflasi diprediksi akan mengalami akselerasi, investor harus mengurangi proporsi obligasi dan mulai memilih stok-stok yang bagus saja. Meski sejumlah negara, seperti Belanda, relatif cukup siap, tetapi masih akan cukup banyak perusahaan yang sepertinya akan kena tendang problem tahun 2000 tersebut. Cukup banyak negara, di mana peredaran uang mereka sedikit dan punya niat keras untuk menyelesaikan problem tahun 2000 tadi. Tetapi tetap tak dapat dihindari, bahwa penurunan tingkat perekonomian dunia pasti akan dialami dan tak bisa dihindarkan. ING barings menuding beberapa sektor, seperti perbankan, akan mengalami imbas yang cukup keras. Meski banyak bank-bank kebal akan peristiwa tersebut, namun bank-bank di Timur Jauh, diperkirakan memiliki kerentanan terhadap imbas Y2K tadi. Dan seperti biasa, efek domino yang merembet dan menggelimpangkan tak bisa diabaikan. Sebab, demikianlah peristiwa ekonomi yang biasa berlangsung. ING barings juga sudah menerbitkan sebuah kajian tentang ke-51 perusahaan besar di Belanda yang sudah mempersiapkan diri untuk menghadapi Millenium Bug. Berdasarkan kajian tersebut, Belanda merupakan negara yang memiliki persiapan lebih baik dibanding Perancis, Belgia dan Jerman. Belanda cuma kalah siap dibanding AS dan Kanada. sayangnya, masih berdasarkan kajian tersebut, terdapat sepertiga dari 51 perusahaan itu yang baru akan melakukan implementasi penyelematannya menjelang tahun 2000 tiba saja. Di negara-negara yang memiliki persiapan bagus menghadapi Millenium Bug, seperti Belanda, diperkirakan akan terjadi penurunan pertumbuhan keuntungan domestik minus 5.3 persen pada tahun 2000, dalam kaitan munculnya problem-problem ikutan karena problem tahun 2000 tersebut. Inflasi akan membesar hingga 0.3 persen, defisit akan bertambah sebesar 0.6 persen, sementara pendapatan nasional akan terpangkas sebesar 1.1 persen pada tahun lalu, dibandingkan dengan kondisi normal. Ekspor bakal turun 3.5 persen dan impor akan berkurang sebesar 2 persen. Meski demikian, masih akan muncul sang pemenang. Penyedia layanan teknologi informasi di Belanda, agen-agen rekruitmen tenaga kerja temporer, dan perusahaan-perusahaan konsultan diperkirakan bakal jadi bisnis-bisnis yang justru malah memperoleh banyak keuntungan dari maraknya problem tahun 2000 tersebut. Beberapa bisnis lain hanya akan mengalami sedikit pengurangan keuntungan, kurang dari 1 persen, untuk bidang-bidang layanan kesehatan, hotel dan restoran, perusahaan-perusahaan penyedia layanan servis dan perusahaan dagang. Intuit harus hadapi tuntutan hukum. Masih ada kaitan dengan peristiwa Y2K, bahwa diperkirakan akan banyak tuntutan hukum dari para pemakai paket program akuntansi dan keuangan Intuit, yang versinya tak bisa bekerja baik sesudah tanggal 31 Desember 1999. Tuntutan umum sudah didaftarkan pada pengadilan tinggi new York, atas nama para pembeli Quicken versi 5 dan 6, yang merupakan Intuit untuk Windows dan Mac. Tuntutan yang diajukan adalah agar Intuit memperbaiki cacat software Quicken yang dimaksud, tanpa bayar. Perusahaan yang berkantor di Mountain View, California tersebut telah meminta kepada para pengguna Quicken tentang satu-satunya jalan bagi mereka untuk melakukan perbaikan atas masalah Y2K adalah dengan membeli Quicken 98, seharga 35 USD, yang sudah memikirkan tentang masalah tanggal, termasuk yang dihadapi setelah 31 Desember 1999 nanti. Tentu saja banyak yang menolak. Seperti yang diutarakan oleh Jeffrey Klafter, partner dari Bernstein Litowitz Berger & Grossmann, salah satu yang juga mengajukan gugatan tersebut. Klafter menuduh pihak Intuit, yang dianggapnya telah berusaha cari untung dari kesalahan yang diciptakannya sndiri. Ini jelas melanggar hukum yang berlaku di New York. Tak sepantasnya Intuit memberlakukan solusi yang amat tak pantas tersebut, ujar Klafter. Saat ini pengusutan sedang dalam taraf pendahuluan, dan pihak Intuit diberi waktu selama 20 hari untuk memberikan jawabannya. Pihak eksekutif Intuit sendiri belum bersedia memberikan komentar mengenai gugatan oleh masyarakat tersebut. Yang jelas, menurut pihak Intuit, mereka juga akan melawan tuntutan tersebut habis-habisan. Seperti masalah yang saam yang dihadapi dengan problem Y2K, yang hanya mencatat dua digit terakhir dari data tahun, maka demikian pula dengan Quicken yang digugat tadi. Kesalahan ini dipastikan akan membuat kegagalan proses oleh komputer, atau bahkan membuat sistemnya mati. Berdasarkan bunyi gugatan tersebut, Intuit telah diberitahukan bahwa fungsi-fungsi perbankan online di Quicken 5 dan 6, yang terjual sejak Oktober silam, ternyata tidak memiliki fasilitas untuk menangani fungsi-fungsi tanggal dengan tahun berangka 2000. Klafter berujar, sejumlah perusahaan hardware dan software telah menyediakan fasilitas upgrade secara gratis atau membantu mengatasi masalah Y2K tersebut. Sementara cuma sedikit perusahaan yang melakukannya dengan cara-cara Quicken. Meski ia tak menyebut nama perusahaannya, tetapi ia juga menyebutkan bahwa perusahaannya tenagh mempelajari sejumlah rencana klaim di perusahaan-perusahaan software lain, untuk masalah yang sama, yaitu akan mengharuskan perusahaan software tadi segera melakukan perbaikan atas semua software buatannya agar mampu melewati tanggal kritis tersebut dengan aman. Dalam amar gugatan yang diajukannya tersebut antara lain emmuat bagaimana para pembeli Quicken 5 dan 6 tidak memperoleh informasi yang cukup, bahwa software tersebut bakal berantakan ketika tanggal menyudahi harinya di tanggal 31 Desember 1999 mendatang. Klaftan jelas kecewa, bahwa dengan keadaan seperti itu membuat para pengguna Quicken 5 dan 6 mesti menambah pengeluarannya lagi sebesar 35 USD untuk memperoleh kopi Quicken 98. Beberapa pekan silam, kalangan legislatif di California telah mengalahkan usulan UU yang menjamin industri software untuk kebal terhadap gugatan atas peristiwa Millenium Bug tersebut. Sidang pleno komisi UU gagal untuk memperoleh dukungan yang memungkinkan perusahaan pengembang software menghindar dari klaim, tudingan kejahatan, atau menjalankan bisnis yang tidak jujur, karena program-programnya yang rentan oleh Millenium Bug. Akibatnya mereka mesti harus bekerja keras untuk menyelesaikan cacat-cacat dalam softwarenya, yang bakal menyusahkan para penggunanya. Untuk diketahui, usulan UU tersebut justru didukung oleh sejumlah industri besar di bidang komputer, termasuk Intel. Februari silam, sebuah
gugatan juga sudah dilayangkan bagi Symantec, juga sebuah
industri software ternama, berkenaan dengan paket program
antivirus buatan perusahaan ini, Norton AntiVirus, karena
ketiadaan garansi bagi software ini untuk bisa melampaui
31 Desember 1999 dengan aman nanti. Gugatan ini merupakan
bagain lain dari gugatan sebuah perusahaan hardware
senilai 50-juta USD kepada perusahaan software, SBT
Accounting Systems. Semua gugatan tersebut dikelompokkan
sebagai sebuah gugatan umum oleh masyarakat, bukan
sekedar gugatan antar personal atau antar perusahaan
semata. Y2k, ramai, ya? (edipur) |
Terbit sejak 5 Maret 1998 |