Selamat ketemu lagi, pembaca. Edisi 12 masih tetap dengan semangat yang sudah-sudah. Kalau belum baca edisi lalu, silahkan dibuka-buka dulu. Selamat membaca.





Y2K, atau Millenium Bug, sebuah petaka yang bakal melanda banyak sistem komputer





Lewat Xeon Intel berharap bakal memperbesar kantungnya. Ini adalah nama baru dari keluarga processor keluaran Intel.




Pengantar Sistem Analis (Bagian 12) bicara soal teknik dokumentasi perencanaan sebuah sistem, antara lain menggunakan Data Analysis Sheet.

Panduan membuat program aplikasi Akuntansi (bagian 3)



Apkomindo





 







Tahun 2000, jangan diremehkan

Soal remeh-meremehkan, sepanjang tahun, saya harap, jangan sekali-kali dilakukan. Sebab, bagaimanapun halnya, sikap meremehkan bisa membuat kita lengah. Dan setiap kelengahan acap kita bayar dengan sangat mahal.
Contoh terbaik adalah soal negeri kita, yang selama 30 tahun lebih berada dalam sikap meremehkan, setidaknya percaya bahwa yang namanya GOLKAR, serta perangkat pemerintah kita benar-benar kuat adanya. Sejumlah keinginan partisipasi dari beberapa gelintir warganegara yang sadar politik dan demokrasi, diremehkan, dan, bahkan, diberangus.

Fundamental perekonomian kita kuat, kata bos besar negeri ini, ketika menanggapi gejolak moneter yang berdentam-dentam di sekitar wilayah kita. Bahkan dengan sikap mengejek, beberapa negara tetangga dianggap tidak memiliki kekuatan yang sama dengan negeri kita. Nyatanya tidak demikian. Dan sejarah berulang, pemerintah pun tumbang, paling tidak ditandai dengan turunnya Soeharto dari tampuk negeri ini, sementara hampir 90 persen lebih dari perangkat lama negeri ini masih bercokol. Jika pun ada perubahan, cuma sekedar melakukan relokasi perannya saja.

Reformasi yang tak terlalu 'total' ibarat kita tak sepenuh hati ketika mencuci piring. Akibatnya, ketika piring itu kita gunakan, masih ada bau-bau yang aneh melekat di piring kita. Jelas saja, mana bisa kita makan dengan enak, to?

Masih adanya peran-peran kelompok lama yang sudah mapan dalam kehidupan keseharian masih mampu membuat jalannya negeri ini tak cukup lancar. Dollar masih bertengger di angka-angka yang fantastis. Sembako pun ikut-ikutan hilang. Bahkan ada jabar, armada angkutan barang dari pelabuhan sempat hilang, karena kebetulan perusahaan armada angkutan tadi masih punya salah satu anak dari Soeharto. Akibatnya distribusi sembako pun terganjal. Kok bisa begitu, ya?. Begitu beritanya.

Di beberapa daerah lain lagi. Gubernur dan walikota, yang sebelum jamannya reformasi begitu getol menjilat-jilati (ih, jijik, ya?) bos dan anak-anaknya, masih bercokol. Kabar-kabar bahwa mereka harus memberikan servis kepada bos besar dan anak-anaknya bukan sesuatu yang aneh didengar. Salah satu kabar santer adalah bupati Bantul, yang terbukti dari sebuah pernyataan tertulisnya (ala..maak!) mengenai kesediaannya membayar semilyar rupiah untuk salah satu yayasan bos besar tadi. Masih diusut, memang.

Kini para gubernur, bupati dan walikota, ada yang masih mencoba bertahan, dengan tak mau mundur dari pencalonan pemilihan masa bakti keduanya. Rakyat pun, sebagian, ada yang menolaknya. Sejumlah catatan, meski masih tak lengkap, cukup memberikan nilai minus untuk yang bersangkutan. Tetapi, sebagian yang lain, masih mencoba membelanya. Ada yang bilang mereka itu direkayasa, bahkan dibayar. Ada tukang becak di Surabaya, yang menyatakan belum dibayar, padahal sudah demo mendukung gubernur untuk masa keduanya. Bahkan ada kelompok yang bernaju hitam, dengan menggendong senjata tajam, ada yang menyebutnya clurit, untuk mencegat barisan rakyat yang kebetulan menolak calon tersebut. Padahal, gelombang reformasi sebenarnya sudah bisa ditebak akan ke arah mana melajunya. Bisa ditebak pula, di masa sesudah pemilu nanti, komposisi wakil rakyat dipastikan akan menghasilkan wajah sebenarnya dari demokrasi negeri ini. Jadi masalahnya, kenapa ia ngotot yang akhirnya harus menghadapi kekuatan besar yang jelas menolaknya?

Wah, wah, wah....

Tips ONLINE pun punya agenda tersendiri untuk soal-soal seputar remeh-meremehkan ini, yaitu 'jangan anggap enteng Y2K'. Artikel ini sudah disampaikan Tips Online di salah satu edisi lalunya. Soal penyebabnya, semua sudah tahu, yaitu gara-gara mencatat angka tahun hanya dua digit terakhir saja, yang dasarnya adalah pertimbangan spasi saja, dengan membuang dua digit pertama. Jika yang satu ini sudah diatasi, sebenarnya soalnya tak jadi besar lagi. Cuma, apakah kita sudah benar-benar memeriksa sistem komputer kita, baik hardware dan software, telah mengantisipasi masalah dua digit tahun saat tahun 2000 nanti?

Jangankan Indonesia, negeri dengan kebiasaan meremehkan sesuatu yang seharusnya penting, beberapa negara maju pun kedengarannya juga ada yang masih separuh hati menanganinya. Jika Tips Online kali ini mengulang cerita seputar Y2K ini, maka tujuan saya adalah untuk secara ajeg menyatakan, bahwa soal Y2K bukan hal yang bisa dianggap sepele.

Kabar-kabar lainnya, tetap cukup layak untuk disimak. Saya telah mencoba mengumpulkan bahan-bahan yang ingin saya tampilkan dalam edisi kali ini. Jika ada yang masih kurang, akan saya coba memperbaikinya di edisi depannya lagi. Tentu saja, hanya Anda yang bisa memberi saya masukan mengenai apa yang kurang, dan yang tak pantas tampil di penerbitan majalah listrik ini. Untuk itu, di bagian akhir dari setiap artikel saya siapkan sarana untuk menyampaikan komentar. harap di-klik untuk berkirim e-mail kepada saya.

Pembaca, majalah ini memang aneh. Tiap edisinya selalu mencatat jumlah pembaca yang sangat lumayan. Wajar saja kalau saya senang dan bahagia, mendapatkan respon seperti itu. Tetapi, saya masih saja sedih, saya kehilangan seseorang yang dulu kerap berkirim e-mail dengan saya. Apa pun soalnya, bisakah ia tetap melanjutkan kebiasaan yang sangat saya senangi tadi? Mungkin saya salah. Untuk itu saya bisa minta maaf. Tetapi, jangan saya dihukum seperti itu, dong. (edipur)

 





Larry dan konconya, Dave Grusin, sedang berancang- ancang menggebrak distribusi dan penjualan musik melalui Internet.



Microsoft meninjau kembali kontrak- kontrak, dan yang mengharuskan mengurangi promosi situs mereka tentang browser Netscape



Berkali-kali cuma mensubsidi sampai ratusan juta USD untuk JavaSoft, kini Sun berniat memperoleh untung dari Java-nya



JavaSoft ditantang Hewlett Packard yang segera membentuk Java Virtual Machine, yang akan digunakan di banyak peralatan berbasis teknologi Java





Redaksi Tips ONLINE
Jl. Darmo Permai Utara XVII/31 - Surabaya
Telp. 031-734-1483



Suka nggak suka, cocok nggak cocok, imili kami

Terbit sejak 5 Maret 1998

Edisi ini telah dibaca oleh kunjungan pembaca yang ke: