Selamat ketemu lagi, pembaca. Edisi 12 masih tetap dengan semangat yang sudah-sudah. Kalau belum baca edisi lalu, silahkan dibuka-buka dulu. Selamat membaca.





Y2K, atau Millenium Bug, sebuah petaka yang bakal melanda banyak sistem komputer





Lewat Xeon Intel berharap bakal memperbesar kantungnya. Ini adalah nama baru dari keluarga processor keluaran Intel.




Pengantar Sistem Analis (Bagian 12) bicara soal teknik dokumentasi perencanaan sebuah sistem, antara lain menggunakan Data Analysis Sheet.

Panduan membuat program aplikasi Akuntansi (bagian 3)



Apkomindo





 






JavaSoft, Dikejar Agar Hasilkan Keuntungan dari Java-nya

Berkali-kali direpotkan keluhan dari para pemegang lisensi, pihak eksekutif JavaSoft, yang merupakan sub-divisi dari Sun Microsystems, telah memutuskan untuk memperbaiki komunikasinya dengan para pemegang lisensi Java dan membuat mereka benar-benar mampu membedakan antara
prakarsa-prakarsa platform Java dan produk perangkat lunak spesifik keluaran JavaSoft yang kelihatannya bersaing dengan produk para pemegang lisensi Java tersebut.

Jonathan Schwartz, direktur marketing baru dari JavaSoft, juga menyatakan bahwa JavaSoft akan menghasilkan produk-produk yang akan melengkapi lisensi daripada harus menyaingi mereka. Jonathan menanggapi komentar Microsoft yang merupakan pesaingnya, bahwa ada pembatas di antara orang-orang JavaSoft dalam mendefinisikan platform Java dengan mereka yang membuat software yang bekerja pada platform Java tersebut. JavaSoft akan terus melanjutkan pembuatan paket sarana bantu Java, seperti Java Workshop, yang akan menyaingi berbagai tools Java ldari vendor-vendor lain yang dipasarkan oleh Sunsoft sebagai unit yang terpisah dari Sun Microsystems.

JavaSoft akan memiliki produk-produk lainnya, dan kami melihat bahwa mereka memberikan pada pasar dengan cara mempercepat akselerasi pemanfaatan aplikasi-aplikasi perusahaan, tambah Schwarz. Lanjutnya, kami akan menghasilkan produk yang lebih melengkapi produk-produk lain yang sudah ada, dan bukan hendak memangsanya.

Schwarz juga menjanjikan untuk meningkatkan komunikasi dengan pihak pemegang lisensi mengenai berbagai pembaharuan dalam rangka platform Java. Janji itu dikemukakan pada sebuah konperensi dengan para pengembang JavaOne. Kami akan sangat berhati-hati dan memberikan jaminan kepada para pengembang tersebut untuk tetap menyediakan berbagai produk pada platform Java, dan rencana-rencana pengembangan produk selanjutnya.

Schwarz, yang menggantikan David Spenhoff, mulai bergabung di JavaSoft sejak Juni 1996 silam, ketika perusahaannya, Lighthouse Design, diakuisisi oleh Sun, asebagai pihak yang akan menyediakan paket bantu pengembangan berorientasi objek. Pada posisinya saat ini, tugasnya adalah untuk mengembangkan strategi produk-produk JavaSoft.

JavaSoft masih menolak adanya laporan-laporan berkenaan dengan gagasan untuk melakukan reorganisasi unit-unitnya, dan menilai bahwa itu adalah rumor-rumor internal biasa. Sun telah banyak dikabarkan merasa tidak gembira dengan prestasi JavaSoft yang gagal menghasilkan laba.

Sun berusaha untuk membuat Java yang menguntungkan.

Setelah dua tahun lamanya bertindak sebagai penyebar kabar dan manfaat Java tanpa memikirkan mengenai mencari kekayaan atas temuan Javanya, maka kini Sun Microsystems berniat untuk mengubah orientasinya untuk membuat Java sebagai mesin uangnya. Tetapi apakah mereka mampu membuat JavaSoft-nya menjadi perusahaan yang mampu menarik untung, menghindarkan diri dari persaingan keras dari serbuan berbagai penjuru lawan tangguh, dan tetap memegang kendali atas Java?

Sebagian besar dari kritik-kritik yang beredar, selama kurun dua tahun belakangan terhadap Java, baik sebagai bahasa ataupun sebagai sebuah platform, adalah belum matangnya Java sebagai sarana-sarana tersebut. Java masih belum cukup untuk dipakai sebagai sandaran sebuah bisnis. Meski demikian dukungan bukan tak ada, sebab Java telah tumbuh sangat pesat, dengan memunculkan berbaai feature baru selama setahun terakhir, khususnya di sisi server. Selain itu proses digitisasi yang sudah merebak di berbagai perangkat, mulai dari televisi sampai ke otomotif, merupakan sebuah pasar baru yang sangat luas dan sangat siap untuk dimasuki oleh program-program komputer yang sesuai untuk menarik manfaat lebih dari berbagai alat tadi.

Kini, delapan tahun sesudah kelahiran Java, maka Java rasanya sudah harus cukup kuat untuk tak lagi memerlukan lindungan dari orang-tuanya, dan harus terus membesar bukan karena disebar-sebarkan secara percuma seperti sebelumnya. Divisi JavaSoft, yang menurut para analis telah menyedot penghasilan Sun Microsystems sampai senilai 10-miliar USD, sedang mengalami masa yang amat krusial, sehubungan dengan tekanan kuat untuk membuktikan kemampuannya sebagai divisi yang harus memberikan keuntungan bagi induknya.

Hampir semua pengamat tahu betul, bahwa Sun Microsystems sama sekali tak puas terhadap kinerja finansial dari JavaSoft yang selama ini hanya meruopakan divisi yang cuma bisa dibanggakan sebagai penghasil teknologi, tetapi sama sekali tak mampu memberikan penghasilan. Ini antara lain adalah pendapat dari Doug Van Dorsten, anali dari Hambrecht & Quist. Van Dorsten membuat perkiraan, bahwa JavaSoft telah menghabiskan dana antara 50 sampai 100 juta USD setahun. Pihak Sun Microsystems sendiri tidak bersedia memberikan keterangan rinci mengenai divisinya tersebut, dan perwakilan perusahaan ini juga menolak untuk memberikan komentar Van Dorsten tadi.

Tetapi, dari manakah peluang JavaSoft bisa mencari untung?.

Cukup banyak kesmepatan untuk hal tersebut. Misalnya dengan menarik royalti untuk lisensi pemakaian Java. Ini adalah sebuah sumber sendiri. Yang lainnya lagi adalah dari penjualan aplikasi-aplikasi untuk berbagai perusahaan besar untuk menunjang jaringan dan servernya. JavaSoft sendiri punya hak cipta atas lisensi, tetapi langkah tersebut jelas bukan masalah enteng, karena harus berhadapan dengan aliansi yang sangat kuat di aplikasi-aplikasi bisnis. Java sudah terlanjur meluas, dan karakteristiknya sudah banyak dikuasai oleh para pesaing, yang dengan mudah mengembangkannya sendiri.

Tak akan banyak duit berarti yang bisa ditarik dari menulis aplikasi yang akan dijalankan melalui browser, ujar David Gee, direktur urusan program pemasaran Java dari IBM. Yang paling mungkin adalah membuat program untuk jaringan, ujarnya lebih lanjut.

Netscape Communications bahkan sudah berencana untuk menggratiskan saja browsernya, untuk mampu menahan laju strategi Microsoft, yang juga sama-sama bertekad untuk sama sekali tak menarik dollar (zero dollar attitude) terhadap mesin-mesin desktop. Akibatnya, pasar desktop sudah sangat jenuh, sehingga tak bisa lagi disuapi dengan paket-paket baru, konon pula mesti membayar. Rasanya, sudah sangat sulit untuk mencari duit dari penarikan royalti dari pemberian lisensi, lebih-lebih membayangkan untuk membuat perjanian atau negosiasi ulang mengenai lisensi Java tadi, sesuatu yang selama bertahun-tahun ini gratis belaka.

Jika demikian, dari mana lagi untuk mendapatkan penghasilan dalam waktu dekat ini, yang memungkinkan perusahaan induknya, Sun Microsystems, sudah bisa mulai menghitung angka demi angka penghasilannya?

Ada kemungkinan JavaSoft harus mencari sebuah model lisensi yang mengharuskan perusahaan membayar royalti berdasarkan unit yang disewa. Model lisensi tersebut bisa diterapkan hanya pada perusahaan yang bermaksud untuk membangun mesin virtual Java, sebuah mesin software yang bisa membuat bahasa Java dipahami sebagai sebuah sistem operasi asli.

Sebagai contoh, saat ini sebuah kesepakatan mengenai lisensi atas semua bagian dari platform Java kepada Motorola, akan membuat Sun memungut keping-keping dollar dari setiap perangkat Motorola yang mengandung aplikasi Java. Jika Motorola memutuskan untuk membangun atau menggabungkan aplikasi Java pada setiap mesin radio panggil (pager), telepon selular, dan masih banyak lagi perangkat digital lain, maka saat itulah masa panen besar Sun Microsystems akan mulai berlangsung.

Rasanya Sun sudah mulai membuat bidikan-bidikan atas investasi Java-nya selama ini, ke dalam berbagai bidang yang mungkin akan memberi keuntungan pada perusahaan tersebut. Demikian Philip Rueppel, pemilik sebuah perusahaan riset di bidang investasi menyatakan. Ini harus menjadi sebuah rencana induk yang harus disiapkan dengan bagus, dan kami bisa melihat peluang-peluang tersebut. Dengan menarik royalti atas dasar unit pemakaian, bukan merupakan sewa yang asal-asalan, penghasilan Sun dipastikan akan meledak hebat. Saat ini sudah banyak sekali perangkat digital yang menggunakan chip 32-bit yang bisa diprogram. Dari situ saja, rasanya miliaran USD yang bisa ditarik oleh Sun Microsystems, ujar Van Dorsten. dan itu adalah angka-angka yang benar-benar sangat menarik, imbuhnya. (edipur)

Sun Microsystems mengumumkan dimulainya penerapan lisensi atas Java.


 



Larry dan konconya, Dave Grusin, sedang berancang- ancang menggebrak distribusi dan penjualan musik melalui Internet.



Microsoft meninjau kembali kontrak- kontrak, dan yang mengharuskan mengurangi promosi situs mereka tentang browser Netscape



Berkali-kali cuma mensubsidi sampai ratusan juta USD untuk JavaSoft, kini Sun berniat memperoleh untung dari Java-nya



JavaSoft ditantang Hewlett Packard yang segera membentuk Java Virtual Machine, yang akan digunakan di banyak peralatan berbasis teknologi Java





Redaksi Tips ONLINE
Jl. Darmo Permai Utara XVII/31 - Surabaya
Telp. 031-734-1483



Suka nggak suka, cocok nggak cocok, imili kami

Terbit sejak 5 Maret 1998

Edisi ini telah dibaca oleh kunjungan pembaca yang ke: