![]() ![]() Edisi 10 merupakan pertanda, bahwa Tips Online mencoba tetap setia hadir di hadapan Anda, dengan harapan tetap mampu memberi makna
|
![]() ![]() ![]() Aneka
Berita : Gelombang penerbitan notebook murah merupakan emenuhan atas prediksi yang banyak dilansir pengamat dua bulan silam, ketika kabar-kabar mengenai kemungkinan pembuatan notebook dengan Pentium II sebagai processornya, yang akan dijual di bawah harga batas selama ini yang 3000 USD itu. Dengan semakin memperbaiki proses produksi chip, harga komponen yang kian rendah, dan maraknya persaingan di antara produsen dalam sbeuah pasar yang kacau, maka ramalan notebook murah tersebut kini benar-benar terbukti. Compaq dikabarkan akan melepas sekitar lima model notebook baru, masih dalam jalur produk Presario. Harga-harganya dipatok mulai dari 1599 USD untuk Presario 1230 yang menggunakan processor 233 MHZ MediaGX, processor buatan Cyrix, sampai yang model 1655, yang menggunakan processor Pentium II buatan intel yang jalan dengan kecepatan 266 MHz, dengan layar lumayan lebar, 13,3 inci. Harga untuk model yang tertinggi ini adalah sebesar 2999 USD. Harga tersebut ada kemungkinan masih bisa turun, karena tekanan pasar yang membuat mereka tak mungkin bisa bertahan di harga sebesar itu. Model-model lain dari Compaq adalah yang menggunakan processor K6 buatan AMD, bekerja dengan kecepatan 233 MHz, yang dijual dengan harga antara 2199 sampai 2499 USD. Dalam arena ini, Toshiba juga tak ingin kalah gertak. Perusahaan ini menggelar edisi Satellite dengan kode model 335 dan 330, yang memajang processor buatan Intel, Pentium MMX berkecepatan 266 MHz. Layar lumayan lebar, 12.1 inci, dengan hard disk bukan main besar, 4.1 GB. Harga mulai dari 2199 USD. Jika suka yang menggunakan monitor matrik aktif, boleh dibawa pulang dengan 2499 USD. Acer pun tak hendak kehilangan peluang. Itu sebabnya perusahaan ini juga langsung menggeber melalui jalur Extensa 700-nya. Ada Extensa 710DX, sebuah notebook dengan processor Pentium II, berkecepatan 233 MHz, hard disk berukuran 2.1 GB, serta monitor selebar 12.1 inci. Harga benar-benar bersaing, karena cuma 1999 USD. Dengan harga-harga sebesar (sekecil) itu, maka bandingan antara harga dengan performa pada notebook, yang dulu dirasakan lumayan tinggi itu, kini sudah bisa disaingkan dengan desktop. Arif Maskatia, vice president untuk kelopok teknologi maju Acer bahkan menyatakan, apa-apa yang dulu cuma ada di desktop kini bisa didapat di notebook. Ia mengakui, kalau persaingan harga memang membuat penerapan harga menjadi sangat terjepit. Menghadapi persaingan di arena notebook ini, maka yang dilakukan oleh Packard Bell NEC adalah dengan memangkas harga, di model-model MMX 233 MHz dan 266 MHz di jalur produk Versa, yang selama ini mereka arahkan untuk pengguna perusahaan. Mesin-mesin Versa akan menggunakan layar yang bukan main lebar, 131 inci matriks aktif. Harga memang masih lumayan besar, sekitar 2699 sampai 3299 USD. Gateway, sayang, tak punya model-model baru untuk bermain di arena notebook harga miring ini. Namun untuk bisa tetap 'in' di arena ini, pilihannya adalah dengan memotong harga sekitar 100 USD di serial Solo 5100. Notebook ini menggunakan processor Pentium II yang berkecepatan 233 dan 266 MHz. Boleh jadi serial Solo 5100 dari gateway ini merupakan notebook dengan layar terlebar, selebar 14.1 inci. Harga setelah dikurang 100 USD tadi adalah 2799 sampai 3599 USD. penurunan harga yang dilakukan oleh Gateway untuk serial Solo 5100 ini adalah untuk ketiga kalinya, sejak pelepasan ke pasar dua bulan lalu. Cuma, harga-harga tersebut dengan rupiah yang kurs-nya sudah menyentuh 17-ribu perak per lembar USD saat ini, masih juga merupakan pengeluaran yang cukup besar. Lha beras saja harga paling murah sudah 3000 rp, je. (edp) Akses Internet bakal gratis Sudah banyak para penyelenggara layanan Internet (ISP, Internet Service Provider) yang mulai memberikan diskon untuk pembayaran langganan bulanannya. Namun sejumlah ISP lains edang mengupayakan strategi yang lebih jitu, yaitu bakal memberikan layanan serba gratis. Oh..la..la... Cukup banyak sebenarnya contoh-contoh, bagaimana menggelar layanan 'free memberships' tersebut. Bisa kita lihat di sejumlah situs porno, misalnya, dengan cara menghimbau pengakses agar merelakan waktunya untuk 'sekedar' meng-klik banner-banner iklan sponsor. Ini juga salah satu cara yang akan ditempuh, sehingga para pelanggan Internet ada yang membayari biaya langganan Internetnya. Bisa juga kita melihat dari sejumlah layanan e-mail gratis itu. Tetapi cara-cara itu mungkin sudah bukan sesuatu yang menarik lagi. Ada kabar, beberapa pemain besar benar-benar akan menawarkan akses gratis, dalam rangka mempertahankan jumlah pelanggan di ISP-nya. Contoh pertama yang bisa disimak adalah yang dilakukan oleh ISP Citibank dari Citicorp, bekerjasama dengan Virgin Net, sebuah ISP dari Inggris, yang menyediakan layanan gratis tersebut untuk para nasabah bank-nya. Sebagai tambahan dari akses Internet gratis tersebut adalah dengan menawarkan bunga tabungan sebesar 4.5 persen, yang bisa dibandingkan dengan bunga rata-rata normal sebesar 3 persen itu. Banyak pengamat memang sudah menduga, bahwa layanan-layanan akses Internet serba gratis ini akan menjadi trend di masa depan. saat ini saja sudah mulai banyak yang memberikan diskon, ujar Adam Schoenfeld, seorang pengamat dari Jupiter Communications. Jika suatu saat memang ada seorang provider yang benar-benar kredibel, maka jika mereka membebaskan biaya langganan Internetnya, tak satupun orang bisa menuntutnya, ujarnya lebih lanjut. Akses internet gratis yang dilakukan oleh Citibank yang berbasis di Inggris kepada para nasabahnya merupakan bagian dari cara pemasaran mereka menghadapi pasar yangs angat bersaing di dunia perbankan Eropa saat ini. Berbagai cara memang telah dilakukan oleh masing-masing kalangan perbankan tersebut, dengan memberi bonus dalam bentuk aneka produk dan layanan. Seiring dengan kian maraknya dunia Internet, dan kian tergila-gila orang-orang untuk senantiasa online, maka pilihan bonus berupa akses Internet gratis adalah sebuah pilihan tepat. Perusahaan lain yang juga menyediakan layanan akses Internet gratis adalah gateway, salah satu produsen komputer. Mereka menyediakan jasa tersebut untuk para pelanggannya, ujar Kate Delhagen dari Forrester Research. ia juga meramalkan, suatu saat pasti akan disusul oleh perusahaan-perusahaan besar lain, seperti penyedia kartu kredit, maskapai penerbangan, dan lain sebagainya. Dengan bonus-bonus tersebut diharapkan akan membuat para pelanggan akan tertarik untuk belanja lebih dari biasa, merekomendasikan kepadarekan-rekannya yang lain untuk mengikuti jejaknya, dan secara menyeluruh akan menimbulkan kesetiaan seorang pelanggan kepada institusi yang banyak memberikan keuntungan tambahan tadi. Secara jangka panjang, dan ditengah persaingan bisnis yang sangat ketat, hubungan kemitraan seperti itu layak sekali dikembangkan. Delhagen berani meramalkan, pemberian akses Internet gratis ini akan menjadi tren biasa pada dua sampai tiga tahun mendatang. Selain perusahaan-perusahana raksasa yang bisa menyediakan layanan akses Internet gratis tadi, maka tak tertutup kemungkinan hal serypa juga akan dilakukan oleh perusahaan-perusahaan kecil. Tentu saja, mereka baru bisa begitu kalau ada topangan dana dari pihak sponsor, yang akan memajang iklannya di tayangan browser atau di e-mail yang diterima user. Tritium.net dan Bigger.net sudah membebaskan pelanggan ISP tersebut. Pelanggan hanya diminta membayar biaya pertama saja, sebesar 60 USD, lalu selebihnya gratis tiap bulan. Untuk pemberi layanan gratis yang mendasarkan dirinya dari perolehan iklan, beberapa pengamat, sangat meragukan bisa berlangsung lancar. Maklum, mereka sangat tergantung kepada aliran dana yang didapat dari iklan. Padahal iklan-iklan tersebut pasti akan terpengaruh oleh besarnya tarip iklan yang bersangkutan. Sementara penyelenggara ISP mesti menanggung biaya yang tak sedikit untuk membangun dan memelihara stasiun ISP-nya tersebut. Sayang, di Surabaya belum ada ISP yang berani menggratiskan seperti itu. Tetapi, buat apa gratis, wong disuruh membayar saja masih banyak yang suka, kok, ya? (edi pur). |
![]() ![]() Apple Computer tak mesti memper- tahankan kebanggaan yang selama ini mereka sandang. Itu sebabnya, mengapa mereka mengadopsi Wintel akhir-akhir ini. ![]() Perang harga di industri PC bukan semakin reda. Siapa saja korbannya? ![]() Buku putih seputar urusan nama domain, yang merupakan kebijakan pemerintah AS di bawah Clinton sudah diedarkan. ![]() Aneka kabar, antara lain soal notebook yang kian bersaing harga, lalu mengenai kemungkinan akses Internet serba gratis di masa datang. Juga perlu disimak, mengenai kebijakan pemerintah India tentang Internet. ![]() DVD, kian rancak. Sajikan film berdurasi lama tanpa sungkan. Bahkan dengan jaminan kualitas tayangan. Tak heran banyak PC yang sudah siap-DVD. |