![]() ![]() Edisi 10 merupakan pertanda, bahwa Tips Online mencoba tetap setia hadir di hadapan Anda, dengan harapan tetap mampu memberi makna
|
![]() ![]() ![]() Buku Putih Pemerintah AS Soal Domain Buku Putih kebijakan pemerintah AS mengenai nama domain di Internet, yang dijanjikan dan ditunggu cukup lama, akhirnya keluar juga. Namun banyak yang menyayangkan, karena apa yang terkandung di Buku Putih tersebut tak memberikan penyelesaian yang berarti. Sebelum muncul buku putih tadi, sebenarnya sudah ada paper lain, yang dikelaurkan oleh departemen perdagangan AS, disebut buku hijau, sudah menjelaskan banyak secara rinci mengenai tatacara memberikan kendali terhadap banyak domain populer, termasuk dalam hal ini adalah 'com', 'net', dan 'org', untuk ditangani, termasuk pemanggilan untuk membentuk lima level utama domain yang baru lainnya. Buku putih yang baru saja diedarkan merupakan gambaran kebijakan pemerintahan Clinton, mengenai sejumlah keputusan utama yang harus diambil untuk mengatur pemberian nama domain bagi institusi-institusi nirlaba. Tak jelas memang, apakah kebijakan tersebut mampu menyelesaikan sejumlah isu, atau pada akhirnya malah menghasilkan konflik yang lebih banyak dengan memanggil komunitas Internet untuk melakukan sesuatu yang telah menyebabkan berbagai kesulitan yang pernah terjadi di masa lalu, yaitu dalam menghasilkan sebuah konsensus. Masa transisi akan berlangsung sampai akhir September tahun 2000 mendatang. dalam kertas kerja tersebut disebutkan perlunya dibentuk sebuah lembaga baru yang memusatkan perhatiannya terhadap berbagai prinsip di mana semua pihak diharapkan menyetujuinya, yang meliputi masalah-masalah persaingan, permainan yang adil dan jujur, serta sebuah solusi internasional yang akan mengambil alih semua kepentingan, mulai dari para pelaku bisnis perseorangan sampai ke lembaga-lembaga milik negara. Namun sama sekali tak ada penjelasan mengenai bagaimana lembaga tersebut akan dibentuk. Sementara konsensus senantiasa sulit tercapai, dalam hal ini tugas yang harus dilakukan apakah lebih menakutkan dilihat dari daftar kepentingan yang bersaing satu dengan yang lain, yang melibatkan pula berbagai kepentingan kultur individu. Rasanya semuanya mirip dengan awal kelahiran alam semesta, ujar John Wood, konsultan Internet senior pada sebuah perusahaan penyedia layanan teknologi informasi Prince PLC. Kelompok-kelompok yang saling bersaing seharusnya menyerahkan pedangnya masing-masing, untuk duduk sama-sama memikirkan konsensus, bukan harus bersaing tanpa henti seperti itu, tambahnya. Solusi kritis yang sangat absolut adalah mengenai komposisi yang akan duduk dalam kepemimpinan lembaga, yang memiliki fungsi kendali yang sangat dibutuhkan oleh banyak pihak. Kertas hijau, yang dikeluarkan oleh departemen perdagangan AS juga memberikan rekomendasi terhadap lembaga-lembaga nirlaba, yang dipimpin oleh sebuah lembaga beranggotakan 15 orang, yang dibentuk untuk menangani masalah seputar lembaga nirlaba tadi. Namun paper tersebut,yang dirilis akhir Januari lalu, berniat lebih jauh, dengan memberikan rekomendasi spesifik mengenai bagaimana kekuasaan harus dipindahkan dan siapa yang harus menjalankan DNS (domain name systems). Sejak saat itu, kantor tersebut menerima lebih dari 650 komentar terhadap rencana yang akan diterapkan tadi, banyak di antaranya memuat penjelasan yang cukup rinci. Semua komentar utamanya mempersoalkan tentang keputusan pemerintah untuk menyerahkan rencana tersebut ke pihak swasta. Becky Burr, penasihat senior urusan Internet di Departemen Perdagangan menyatakan, kalau pihaknya membaca dan meneliti satu-per-satu usulan yang mereka terima tersebut, dan mencoba memahaminya secara hati-hati pula. satu hal utama yang bisa disimpulkan, adalah bahwa 'seharusnya serahkan semua urusan ke pihak swasta'. Becky menyatakan, kalau pihaknya menyatakan persetujuannya. Dalam buku putih yang dikeluarkan oleh pemerintah AS dinyatakan, bahwa 'untuk menanggapi berbagai komentar yang diterima, bahwa pemerintah AS yakin bahwa lembaga baru, meski bukan sebuah lembaga yang berada di AS, diharapkan mampu membangun sebuah kriteria minimal untuk para calon pendaftar kepemilikan nama domain yang memungkinkan untuk lebih bersaing dan menyediakan sejumlah ukuran untuk stabilitas bagi pengguna Internet tanpa menjadi terlalu sukar yang bisa menghalangi permintaan nama domain dari seluruh penjuru dunia. Berkaitan dengan hal tersebut, usulan kriteria tersebut hendaknya bukan bagian dari pernyataan kebijakan ini'. Pertanyaan mengenai siapakah yang akan mengontrol sistem pemberian nama domain dan mengenai bagaimana operasionalisasinya bukanlah hal yang sederhana. Fungsi dari keseluruhan penanganan Internet mengenai bagaimana penanganan sistem nama domain harus ditangani dengan baik. Saat ini, terdapat beberapa pemain yang mengendalikan sistem tersebut dengan melalui kontrak yang mereka dapatkan dari pemerintah AS. Penswastaan pendaftaran nama domain pada Network Solutions, yang sangat dikenal untuk menangani nama-nama domain utama di bawah kontrak dengan pemerintah AS. Dan sistemnya dijalankan oleh Internet Assigned Numbers Authority (IANA). Kontrak yang dimiliki oleh Network Solutions akan berakhir September depan, namun begitu perusahaan ini akan tetap berperan selama masa transisi. Tanpa adanya panduan yang jelas mengenai siapa yang akan berwenang untuk menerbitkan nama-nama domain dan menyelesaikan persoalan yang terjadi, maka di Internet dipastikan akan terjadi chaos. DNS akan bertindak tak ubahnya sebagai sebuah kantor pos besar, yang melaluinya akan menerima jutaan permintaan sehari untuk memperoleh halaman Web atau mengirimkan e-mail untuk dikirim-kirimkan. Jika DNS macet, maka segenap jaringan Internet juga macet. Dengan demikian bisa diartikan lain, yaiyu bahwa siapa yang akan mengendalikan DNS juga berarti akan mengendalikan infrastruktur Internet. Tetapi, memiliki kendali dan kekuasaan terhadap Internet bukanlah satu-satunya faktor. Sebab soal keuangan juga merupakan isu kunci yang lain. Pihak penerima pendaftaran akan memperoleh penghasilan yang sangat berarti yang mereka kumpulkan dari fee yang mereka kenakan untuk pendaftaran nama domain mereka tersebut. Gambaran kebijakan di buku putih juga memperlihatkan adanya perang emosi mengenai kendali masalah peka seputar DNS untuk dikembalikan ke sektor swasta, termasuk komunitas internasional yang merasa marah karena kendali yang terlalu kuat dari para pelaku yang berada di AS tersebut. Bagaimana untuk membentuk sebuah lembaga kepemimpinan yang bervariasi, sejauh ini memang belum jelas adanya. Inilah yang harus segera diselesaikan oleh pihak swasta, ujar Burr. Burr mengatakan pula, sebaik lembaga kepemimpinan tersebut sudah terbentuk, pemerintah AS akan dengan mudah untuk menentukan apakah organisasi baru tersebut sudah memenuhi kriteria yang ditetapkan oleh buku putih tersebut atau belum. Jika ternyata sudah, maka pihak pemerintah AS akan menghendaki adanya sebuah entitas baru untuk mengambil semua tanggungjawab perihal pemberian nama domain tadi. Tetapi bagaimana kalau tidak? Akan ada sebuah insentif yang sangat besar bagi masyarakat Internet untuk segera menyelesaikannya, jawab Burr. Pemerintah akan membantu untuk mempersiapkan Network Solutions untuk selama masa transisi, sebuah kebijakan yang mendapat dukungan dari banyak pihak yang sudah lama mengajukan keberatan atas sikap monopolistik yang tidak wajar dari NSI, yang membuat perusahaan ini memiliki penghasilan yang bukan main besar. Mengenai bagaimana masa transisi itu akan berlangsung, dan akan bagaimana jadinya NSI selepas penyerahan kekuasaan tersebut nanti, masih belum jelas benar. Buku hijau terdahulu telah memberikan kewenangan kepada NSI untuk melanjutkan penanganan nama domain yang paling top, yaitu 'com', di buku putih tersebut mengabaikan isu tersebut sampai dengan pembentukan perusahaan baru nantinya. Dan akibatnya masa depan NSI kembali remang-remang. menurut Burr, Network Solutions akan mengalami perubahan dari pencatat nama domain utama menjadi salah satu dari beberapa pencatat yang akan menjadi saingannya. NSI, dengan begitu, harus segera mengetahui tentang peran barunya tersebut, yang tak lagi berkuasa sendiri lagi. Gabe Batista, chief executive NSI menyatakan, bahwa perusahaannya sudah siap dalam kompetisi tersebut, serta menyetujui rencana-rencana baru mengenai pemberian nama domain di Internet tersebut. Ia menyatakan, bahwa buku putih tersebut merupakan kebijakan yang akan memperbaiki kebijakan sebelumnya yang dimuat dalam buku hijau. Dalam rencana baru nanti, maka NSI juga dimungkinkan untuk menangani domain-domain jenis lain, yaitu 'net' dan 'org' selain'com' yang sudah ditangani sebelumnya. (edi purwono) |
![]() ![]() Apple Computer tak mesti memper- tahankan kebanggaan yang selama ini mereka sandang. Itu sebabnya, mengapa mereka mengadopsi Wintel akhir-akhir ini. ![]() Perang harga di industri PC bukan semakin reda. Siapa saja korbannya? ![]() Buku putih seputar urusan nama domain, yang merupakan kebijakan pemerintah AS di bawah Clinton sudah diedarkan. ![]() Aneka kabar, antara lain soal notebook yang kian bersaing harga, lalu mengenai kemungkinan akses Internet serba gratis di masa datang. Juga perlu disimak, mengenai kebijakan pemerintah India tentang Internet. ![]() DVD, kian rancak. Sajikan film berdurasi lama tanpa sungkan. Bahkan dengan jaminan kualitas tayangan. Tak heran banyak PC yang sudah siap-DVD. |