Ketemu di Edisi 003. Anda harus tetap mampir. Salam

Ketika Compaq bikin komputer murah, semua bingung. Kini, ada banyak

Ingram Micro menawarkan fasilitas ke Dell, agar Dell menjadi bagian dari distributorship Ingram

Cyrix melaju, terhalang National Semiconductor

IBM putuskan tidak gunakan chip Cyrix

Apple punya proyek rahasia, Columbus

Rubrik ini di-update harian, antisipasi berita yang last-minute

Pengantar Sistem Analis (bagian 3)

OPINI : Centralized Data Processing

001
002

Imil mampir, mungkin kesasar

Apkomindo

 

Barang Baru, Barang Masa Depan, dari Apple

Apple Computer menggeliat. Lebih-lebih setelah Steve Jobs, yang notabene adalah pendiri perusahaan ini, dimasukkan kembali oleh manajemen barunya, selepas Steve berkelana di luar, antara lain dengan membuat perusahaan komputer hebat, NeXT.

Apple Computer berencana untuk mengembangkan komputer portabel dan perangkat entertain berbentuk televisi, yang mampu melakukan akses Internet dan memainkan berbagai perangkat musik dan film, seperti dari CD atau DVD.

Pembuat komputer ini berharap bisa memasuki dunia perangkat elektronik dan menggabungkannya dengan teknologi komputer, sekaligus melengkapi citra perusahaan dalam menghadapi perubahan pasar dan selera para konsumen dewasa ini, selain untuk mengevaluasi kembali wajah keuangan perusahaan. Tugas inilah yang saat ini sedang diemban oleh pembawa mandat CEO, Steve Jobs.

Proyek yang saat ini sedang berstatus rahasia diharapkan akan mengembalikan citra Apple Computer, setelah beberapa waktu terpuruk dari pembicaraan industri kelas hi-tek. Sesuai dengan rencana tersebut, maka pihak Apple Computer akan membuat sebuah perangkat yang menyerupai konsep Web-TV, dengan kemampuan akses Internet, tentu, dengan alat pemutar CD dan DVD, dengan harga murah, dan enak dioperasikan.

Perangkat entertain tersebut bisa dicantolkan ke komputer server yang dimiliki oleh ISP, Internet Service Provider, atau penyelenggara jasa layanan Internet. Alat ini bakal memiliki kemampuan untuk dihubungkan ke sembarang ISP, yang ada kemungkinan memiliki perbedaan sistem operasinya. Ini jelas jauh bedanya dibanding Web-TV, yang mengharuskan software khusus bagi servernya. Alat baru dari Apple Computer ini bahkan disiapkan untuk bisa berhubungan dengan Rhapsody, sistem operasi generasi yang akan datang.

Pada babak akhir dari strateginya, Apple bakal menawarkan paket bantu pengembangan isi yang berbasis teknologi QuickTime untuk membangun kandungan multimedia, dan software WebObjects untuk membentuk situs Internet yang siap diajak untuk melakukan aktivitas bisnis via Internet, e-commerce. Meski secara resmi menolak menyebut nama proyek rahasia ini, namun dari sumber orang dalam disebut-sebut nama proyek ini adalah Columbus.

Tak hanya proyeknya saja yang terkesan dirahasiakan, soal detail dari proyek itu sendiri juga masih amat samar-samar. Namun jika melihat gelagatnya, berdasarkan kondisi yang berlaku saat ini, maka kuat dugaan kalau produk yang bakal dihasilkan kelak adalah bagaimana membuat perangkat komputer jaringan.

Berbeda dengan NC, network computer, Columbus yang merupakan komputer masa depan ini diharapkan bisa dipasarkan bukan

  sebagai peralatan komputer, tetapi lebih sebagai perangkat entertain, atau perangkat informasi. Pada beberapa versi prototipe memiliki kemampuan untuk memainkan film DVD, selain bisa dengan cakapnya memainkan musik-musik dari CD. Demikian ungkap sumber tersebut lebih lanjut. Selain itu, perangkat entertain ini juga bisa mengkaitkan dirinya dengan Internet, seperti WebTV dari Microsoft.

Karena kemampuannya untuk menghubungkan diri dengan Internet, membuat mesin baru Apple ini bisa menjadi peralatan yang secara komersial cukup mengundang minat. Para pengembang aplikasi besar kelihatannya banyak yang menaruh minat pada Columbus ini, karena luasnya target pemasaran yang bisa diraihnya kelak. Pengembang seperti Disney, misalnya, sudah banyak menggunakan teknologi buatan Apple, seperti QuickTime, untuk membuat sajian multimedia maupun sebagai sarana pemutarnya sekaligus.

Jika melihat kesan-kesan yang terungkap mengenai produk baru ini, maka bisa disebut ini bukan barang baru, khususnya buat Apple. Dulu sekali Apple pernah mekansir produk serupa, yang saat itu juga sangat terkenal, dengan sebutan Pippin, yang dijual banyak oleh Bandai, serta beberapa perusahaan lain yang juga memperoleh lisensi. Pippin berkesan sebagai sebuah perangkat game, yang bisa disetel ke TV, dengan kelengkapan keyboard, memainkan musik dari CD-ROM, dan kemampuan akses jaringan pula.

Pengembangan produk sejenis Pippin sebenarnya sudah dinyatakan batal tahun silam oleh pihak Apple Computer, karena banyaknya kerugian yang ditanggung perusahaan. Namun proyek ini belakangan dilanjutkan kembali, ketika Steve Jobs ditarik kembali menjadi pelaksana harian CEO. Bahkan, berdasarkan penilaian Steve Jobs, bentuk produk seperti inilah yang akan menggembungkan kocek duit Apple nanti.

Dengan mesin baru ini nanti, para user bisa langsung menjalankan fungsi audio dan multimedia, tanpa harus menunggu seperti di PC, untuk mempersiapkan diri itu. Ini berkat teknologi Enhanched CD. Sony, Philips, Microsoft dan Apple ikut membantu dalam mengembangkan teknologi yang memungkinkan olah multimedia yang bisa dimainkan di CD biasa itu.

Pengembang diperkirakan bakal menaruh minat besar terhadap proyek Columbus ini, karena selain bisa mengakses Internet, maka user bisa menikmati lirik-lirik musik, berbeda dengan kalau mendengarkan radio, yang pada gilirannya akan membawa berkah dengan terjualnya berbagai kelengkapan ikutannya.

Tetapi Apple, dalam soal ini, bukan sendirian. Soalnya, juga dari Microsoft, Sony, dan beberapa perusahaan entertain lainnya, juga sedang berlomba menciptakan produk serupa. Seperti biasa, mereka dipastikan akan segera berebut tempat, tentang produk dari manakah yang akan menjadi standar dunia nantinya.

Masalah yang dihadapi Apple bukan enteng. Karena Apple juga masih harus menyelesaikan banyak soal dengan teknologi QuickTime dari Apple tersebut, yang dikabarkan banyak menemui kendala kalau digunakan untuk olah multimedia. kabar yang banyak terdengar adalah, bahwa pihak Apple sedang berusaha untuk melakukan rundingan kembali mengenai persyaratan lisensi, dengan sejumlah pengembang besar.

Sejauh ini, para pengembang memang masih terikat dengan persyaratan yang dikeluarkan pihak Apple. Namun jika tak mendapat dukungan dari para pengembang tersebut, proyek ini bakal menghadapi masa depan yang tak menentu. Apple juga harus mampu menjual barang tersebut dalam jumlah bear, untuk bisa memberikan keyakinan kepada pihak studio Hollywood agar memproduksi film-film dengan standar produk yang bersangkutan.

Memang bisa dipahami, kalau pihak Studio Hollywood pasti akan mempertimbangkan penggunaan sarana pendistribusian produknya, jika jumlah pelanggan berbasis platform tersebut ternyata jumlahnya sangat sedikit.
(edp)