Ketemu di Edisi 003. Anda harus tetap mampir. Salam Ketika Compaq bikin komputer murah, semua bingung. Kini, ada banyak Ingram Micro menawarkan fasilitas ke Dell, agar Dell menjadi bagian dari distributorship Ingram Cyrix melaju, terhalang National Semiconductor IBM putuskan tidak gunakan chip Cyrix Apple punya proyek rahasia, Columbus Rubrik ini di-update harian, antisipasi berita yang last-minute Pengantar Sistem Analis (bagian 3) OPINI : Centralized Data Processing Imil mampir, mungkin kesasar |
Barang Baru, Barang Masa
Depan, dari Apple |
sebagai
peralatan komputer, tetapi lebih sebagai perangkat
entertain, atau perangkat informasi. Pada beberapa versi
prototipe memiliki kemampuan untuk memainkan film DVD,
selain bisa dengan cakapnya memainkan musik-musik dari
CD. Demikian ungkap sumber tersebut lebih lanjut. Selain
itu, perangkat entertain ini juga bisa mengkaitkan
dirinya dengan Internet, seperti WebTV dari Microsoft. Karena kemampuannya untuk menghubungkan diri dengan Internet, membuat mesin baru Apple ini bisa menjadi peralatan yang secara komersial cukup mengundang minat. Para pengembang aplikasi besar kelihatannya banyak yang menaruh minat pada Columbus ini, karena luasnya target pemasaran yang bisa diraihnya kelak. Pengembang seperti Disney, misalnya, sudah banyak menggunakan teknologi buatan Apple, seperti QuickTime, untuk membuat sajian multimedia maupun sebagai sarana pemutarnya sekaligus. Jika melihat kesan-kesan yang terungkap mengenai produk baru ini, maka bisa disebut ini bukan barang baru, khususnya buat Apple. Dulu sekali Apple pernah mekansir produk serupa, yang saat itu juga sangat terkenal, dengan sebutan Pippin, yang dijual banyak oleh Bandai, serta beberapa perusahaan lain yang juga memperoleh lisensi. Pippin berkesan sebagai sebuah perangkat game, yang bisa disetel ke TV, dengan kelengkapan keyboard, memainkan musik dari CD-ROM, dan kemampuan akses jaringan pula. Pengembangan produk sejenis Pippin sebenarnya sudah dinyatakan batal tahun silam oleh pihak Apple Computer, karena banyaknya kerugian yang ditanggung perusahaan. Namun proyek ini belakangan dilanjutkan kembali, ketika Steve Jobs ditarik kembali menjadi pelaksana harian CEO. Bahkan, berdasarkan penilaian Steve Jobs, bentuk produk seperti inilah yang akan menggembungkan kocek duit Apple nanti. Dengan mesin baru ini nanti, para user bisa langsung menjalankan fungsi audio dan multimedia, tanpa harus menunggu seperti di PC, untuk mempersiapkan diri itu. Ini berkat teknologi Enhanched CD. Sony, Philips, Microsoft dan Apple ikut membantu dalam mengembangkan teknologi yang memungkinkan olah multimedia yang bisa dimainkan di CD biasa itu. Pengembang diperkirakan bakal menaruh minat besar terhadap proyek Columbus ini, karena selain bisa mengakses Internet, maka user bisa menikmati lirik-lirik musik, berbeda dengan kalau mendengarkan radio, yang pada gilirannya akan membawa berkah dengan terjualnya berbagai kelengkapan ikutannya. Tetapi Apple, dalam soal ini, bukan sendirian. Soalnya, juga dari Microsoft, Sony, dan beberapa perusahaan entertain lainnya, juga sedang berlomba menciptakan produk serupa. Seperti biasa, mereka dipastikan akan segera berebut tempat, tentang produk dari manakah yang akan menjadi standar dunia nantinya. Masalah yang dihadapi Apple bukan enteng. Karena Apple juga masih harus menyelesaikan banyak soal dengan teknologi QuickTime dari Apple tersebut, yang dikabarkan banyak menemui kendala kalau digunakan untuk olah multimedia. kabar yang banyak terdengar adalah, bahwa pihak Apple sedang berusaha untuk melakukan rundingan kembali mengenai persyaratan lisensi, dengan sejumlah pengembang besar. Sejauh ini, para pengembang memang masih terikat dengan persyaratan yang dikeluarkan pihak Apple. Namun jika tak mendapat dukungan dari para pengembang tersebut, proyek ini bakal menghadapi masa depan yang tak menentu. Apple juga harus mampu menjual barang tersebut dalam jumlah bear, untuk bisa memberikan keyakinan kepada pihak studio Hollywood agar memproduksi film-film dengan standar produk yang bersangkutan. Memang bisa dipahami, kalau pihak Studio Hollywood pasti akan mempertimbangkan penggunaan sarana pendistribusian produknya, jika jumlah pelanggan berbasis platform tersebut ternyata jumlahnya sangat sedikit. (edp) |