Ketemu di Edisi 003. Anda harus tetap mampir. Salam

Ketika Compaq bikin komputer murah, semua bingung. Kini, ada banyak

Ingram Micro menawarkan fasilitas ke Dell, agar Dell menjadi bagian dari distributorship Ingram

Cyrix melaju, terhalang National Semiconductor

IBM putuskan tidak gunakan chip Cyrix

Apple punya proyek rahasia, Columbus

Rubrik ini di-update harian, antisipasi berita yang last-minute

Pengantar Sistem Analis (bagian 3)

OPINI : Centralized Data Processing

001
002

Imil mampir, mungkin kesasar

Apkomindo

 

Gates Siapkan Sequel Buku Keduanya
Setelah sukses besar dari The-Road-Ahead tahun 1995 lalu.

Siapa bilang kebiasaan menulis tidak membuat ketagihan. Pertama, saya sendiri, Edi Purwono, yang sempat terjebak didudukkan menjadi Redaktur Pelaksana Tabloid Komputek (dan ketika tabloid ini dilanjutkan setelah distop oleh pemiliknya, tak dipakai lagi) sudah merasakannya. Dan ketagihan itulah yang menyebabkan kita ketemu secara online ini.

Kedua, adalah Bill Gates, orang kaya nomor satu dunia, yang berdasarkan ungkapan majalah Forbes merupakan kekayaan yang dicapainya dengan prestasi gemilang, baik otak maupun bisnisnya. Dia saat ini sedang mengasah penanya untuk segera mulai menulis sequel kedua dari buku best-seller tahun 1995, 'The Road Ahead', yang banyak berkisah mengenai teknologi.

Berbeda dengan bukunya pertama, yang menjadikan khalayak pembaca umum sebagai sasarannya, maka buku kedua yang sampai detik ini belum ketahuan judulnya, menurut gates punya fokus yang sedikit lebih tajam, mengenai bagaimana sebuah bisnis akan lebih berhasil jika mampu memanfaatkan teknologi dengan baik. Untuk buku keduanya ini Bill Gates dibantu oleh salah seorang eksekutif Microsoft, Collins Hemingway namanya.

Sampai detik ini pula belum ada kabar mengenai kapan buku ini akan dicetak dan diedarkan, meski Gates sendiri berujar untuk menyegerakan penerbitan buku keduanya ini lebih cepat dari yang bisa ia lakukan. Pada buku pertamanya dulu, Gates butuh tempo sekitar tiga tahun untuk memproduksinya. Gates berharap segera menyelesaikan

  penulisan buku keduanya ini, lalu segera melakukan koreksi sebelum naik cetak. Kenapa ia tergesa-gesa seperti itu, adalah karena perkembangan Internet yang sangat pesat.

Gates sudah membicarakan kerjasamanya dengan Collins Hemingway pada musim semi lalu, sementara Hemingway mengaku baru kerja penuh sejak bulan September lalu.

menurut Hemingway, melalui bukunya ini Gates menawarkan pemikirannya dengan sepenuh keyakinan dan kesadarannya secara verbal. Meski demikian Hemingway mencatat, bahwa gates tetap tak kehilangan sistematika logikanya yang tersusun secara runtur. Hemingway juga menyatakan, kalau semua pembicaraannya dengan Bill Gates selalu dicatat dan direkam, untuk menghindarkan adanya kemungkinan kekeliruan interpertasi maupun arah serta penekanan pembicaraan yang disampaikan gates.

Jika buku pertamanya, The Road Ahead, juga dilengkapi versi CD-ROM di masing-masing bukunya, maka edisi kedua ini cuma beredar dalam format Internet, untuk memungkinkan akses secara interaktif oleh pembacanya. Selain itu, juga memudahkan adanya koreksi-koreksi jika ada, dan tambahan informasi penting yang datang belakangan untuk lebih membuat 'buku' tersebut lebih 'in' dengan persoalan-persoialan yang dibicarakan.

Hemingway yakin bahwa buku ini benar-benar punya bobot, karena keyakinannya terhadap kecintaan Bill Gates terhadap dunia teknologi yang digelutinya. hemingway punya guyonan terhadap 'buku' kedua Bill Gates ini, ialah bahwa jangan membaca sambil berendam di bathtub. Seringlai orang menjatuhkan bukunya di bak mandi tadi. Kali ini, jika itu terjadi, maka Anda akan kesetrum. Lha, iya, dong ! (edi purwono)