Apa yang Perlu Diketahui Sistem Analis
Apa yang perlu diketahui oleh para (calon)
Sistem Analis (Bagian 1) Pekerjaan sebagai ahli di bidang komputer adalah sebuah pekerjaan bergengsi. Sistem Analis adalah salah satu profesi sebagai seorang profesional di bidang komputer tersebut. Bahkan seorang Sistem Analis bisa disejajarkan sebagai seorang sarjana di bidang terapan aplikasi komputer. Itulah sebabnya, mengapa ada kebanggaan tersendiri bagi mereka yang menyandang sebutan ini. Mulai dari edisi ini akan saya sampaikan tentang apa saja yang harus diketahui oleh seorang Sistem Analis tersebut. Namun terlebih dahulu, pertama, dalah perlunya diketahui, apa sih System Analist (Analis Sistem) itu. Lalu kedua, apa pekerjaannya, atau peran apa yang diharapkan padanya. Baru ketiga, mestinya, hal-hal apa saja yang harus mereka kuasai untuk menyandang profesi tersebut. Rangkaian tulisan ini dimaksudkan untuk mengembangkan pengetahuan dan ketrampilan dalam mempersiapkan dirinya menjadi praktisi di bidang komputer. Untuk memahami rangkaian tulisan ini, maka para pembaca diharapkan telah memiliki pengetahuan pemrograman. Gambaran umum Kegiatan komputerisasi adalah sebuah kegiatan pengelolaan data dalam rangka menghasilkan informasi-informasi penting bagi manajemen, agar yang bersangkutan mampu mengendalikan perusahaan yang menjadi tanggungjawabnya dengan lebih baik. Komputerisasi adalah kegiatan pengolahan data, yang sebagian besar prosesnya dilakukan menggunakan komputer, yang sudah terprogram dengan berbagai program yang akan menangani suatu aplikasi. Aplikasi sendiri adalah sebuah kegiatan pengolahan data suatu urusan tertentu dari sebuah perusahaan. Di bagian Akuntansi sebuah perusahaan, misalnya, akan melakukan kegiatan semua admistrasi pembukuan dan akuntansi. Semua pekerjaan yang berkait dengan akuntansi disebut sebagai Alikasi Akuntansi. Dengan mengacu hal tersebut, maka di sebuah perusahaan bisa beberapa aplikasi sekaligus. Misalnya, mereka yang menangani masalah persediaan, mulai dari pengadaan, pembelian, penjualan, penyimpanan, dan lains ebagainya, maka mereka berhadapan dengan Aplikasi Persediaan. Lalu di bagian personalia, yang hampir setiap hari berhadapan dengan urusan kepegawaian, maka mereka memiliki persoalan di Aplikasi Personalia dan Aplikasi Penggajian. Demikian seterusnya. Sistematika Aplikasi Pada umumnya, sebuah aplikasi pasti sudah didesain secara sistematis, bahkan sudah disediakan pedoman-pedoman sebagai panduan pengerjaan aplikasi yang bersangkutan. Para pegawai baru, sebelum mereka diterjunkan untuk menangani suatu urusan tertentu selalu diminta untuk mempelajari |
. . |
(buku-buku) pedoman tersebut.
Sistematika sebuah aplikasi mutlak diperlukan, antara lain sebagai bahan rujukan (referensi) jika timbul masalah pada urusan (aplikasi) yang bersangkutan. Juga, akan memudahkan bagi para staf, khususnya yang baru diterima jadi pegawai, untuk belajar. Sementara bagi para senior, akan memudahkan proses pemberian pelatihan pada staf baru tadi. Aplikasi yang sudah sistematis akan bekerja dengan pola yang sama dari waktu ke waktu. Bakan untuk beberapa aplikasi, prinsip ketaatasasan terhadap suatu sistematika tertentu mejadi sebuah keharusan. Sistematika suatu aplikasi juga memudahkan dalam usaha melakukan modifikasi atas sistem tersebut, jika dipandang perlu. Sebuah aplikasi bisa dibuat sistematikanya, jika prosedur penyelenggaraan kerja di urusan tersebut berlangsung dalam rangkaian dan urutan pekerjaan yang relatif tetap dan konsisten. Meskipun dalam beberapa hal ada kemungkinan terjadi penyimpangan, namun selalu ada prosedur untuk mengatasi hal tersebut, juga dengan pendekatan yang konsisten pula. Urusan-urusan yang terlalu banyak mengandalkan kebijaksanaan, yang berkemungkinan selalu mengalami perubahan, jelas tidak bisa disistematiskan. Sebagai contoh, di sebuah perusahaan pihak manajemen lebih menggunakan pertimbangan subyektif dalam mengangkat pegawai dan kenaikan gajinya. Untuk mengangkat dan menaikkan gaji pegawainya tak pernah digunakan pertimbangan yang baku. Untuk perusahaan model demikian tentu tak bisa dibuatkan aturan yang bisa dijadikan pedoman bagi karyawan, jika mereka ingin diangkat atau naik gajinya. Aplikasi tersebut akan memiliki ketergantungan yang sangat tinggi pada 'selera' boss. Di perusahaan lain, manajemen menggunakan, antara lain, masa kerja sebagai pertimbangan kenaikan pangkat dan gajinya. Aturan ini secara konsisten dipatuhi, bahkan disertai dengan tabel-tabel yang memudahkan proses kenaikan pangkat dan gaji tersebut. Maka, untuk urusan kepegawaian di perusahaan tersebut kita bisa membuat suatu aturan, yang memuat aturan secara sistematis mengenai pedoman kenaikan pangkat dan gaji. Aplikasi ini bisa dibuat sistematikanya. Sebuah sistematika merupakan gambaran yang lengkap tentang prosedur, aliran data, dimulai dari data-data masukan, pemrosesan, dan akhirnya keluarannya. Jika sebuah aplikasi sudah berlaku sistematikanya, maka sejumlah urusan bisa dikerjakan oleh personil-personil dengan taraf pendidikan dan pengetahuan yang tak terlalu berlebihan, namun sesuai. Bahkan, jika memang sudah merupakan hal baku, kenapa tidak dikomputerisasikan saja ? Perlunya Komputerisasi |